Palestina-Israel: Mengapa es krim Ben & Jerry's penting bagi pendukung dan penentang boikot?
Palestina-Israel: Mengapa es krim Ben & Jerry's penting bagi pendukung dan penentang boikot?
Es krim selayaknya memberikan sensasi fresh dan enak, tapi di Israel, es krim mengakibatkan kondisi memanas.
Produsen es krim AS Ben & Jerry's mengakibatkan marah pemerintah Israel setelah menentukan untuk menarik diri dari Tepi Barat dan Yerusalem Timur - wilayah Palestina di bawah pendudukan Israel.
Di wilayah-wilayah ini tinggal lebih kurang 600.000 orang Yahudi, di permukiman yang sudah dibangun dan diperluas Israel sejak perang tahun 1967.
Ben & Jerry's mengatakan terkecuali mereka terus berdagang di sana, cara itu 'tidak konsisten bersama dengan nilai-nilai mereka'.
baca juga: Berita teknologi
Israel disebut lakukan kejahatan rasial ala apartheid atas Palestina, Human Rights Watch ungkap bukti-buktinya
Konflik Israel-Palestina berlanjut: WNI di Gaza mengatakan 'serangan terlalu masif, dan tak ada tempat berlindung', negara Kuartet Timur Tengah didesak turun tangan
Garis batas Israel didalam peta dari masa ke masa: Meluas berlipat ganda dikarenakan menang perang dan okupasi wilayah
Pemukim tetap dapat meraih rasa favorit mereka dari Ben & Jerry's di Israel, terkecuali mereka tetap menginginkannya, dikarenakan perusahaan mengatakan operasinya bakal terus berlanjut.
"Sekarang kita mengerti es krim mana yang TIDAK boleh dibeli," ujar mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di account Twiter.
Tetapi seberapa besar pengaruh yang dapat dihasilkan dari cara layaknya itu?
Children wave Israeli flags during a gathering in the settlement of Mehola in the occupied West Bank
SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES
Keterangan gambar,
Terlepas dari kritik internasional, Israel memperluas permukiman di Tepi Barat
Seberapa cemas Israel?
Seth Frantzman, yang menulis di Jerusalem Post, menegaskan para pembacanya bahwa orang Israel tidak wajib cemas bersama dengan boikot internasional.
Menurut Frantzman, perusahaan teknologi Israel menghimpun "sekitar US$10 miliar hanya didalam lima bulan pertama tahun 2021".
"Jika 'boikot' layaknya ini," tulisnya, "orang bertanya-tanya layaknya apa Israel tanpa boikot."
Namun, kondisi hati pemerintahan Israel tak layaknya itu.
Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan mereka bakal mengambil alih 'tindakan tegas' yang mempunyai "konsekuensi berat, termasuk hukum".
Bila pemerintah Israel tampak khawatir, kalangan aktivis di Palestina justru merayakannya.
Mereka melihat cara perusahaan es krim ini sebagai cara penting ke arus utama Barat.
"Ini terlalu besar," tulis account resmi Kampanye Solidaritas Palestina. "Gelombang sejarah tengah berbalik."
Seberapa penting es krim?
A Palestinian boy leaves a store that had erected a poster calling people to boycott Israel in east Jerusalem
SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES
Keterangan gambar,
Palestina mengatakan boikot adalah cara tanpa kekerasan untuk menghimpit Israel untuk mengakhiri pendudukan
Ben & Jerry's adalah merek yang kuat.
Perusahaan itu mengakibatkan keliru satu es krim paling kondang di pasar internasional, bersama dengan penjualan di seluruh dunia lebih dari US$1 miliar (Rp14,5 triliun).
Perusahaan itu dimulai sebagai usaha kecil berdiri sendiri yang didirikan oleh dua kawan akrab Yahudi-Amerika, tapi berkembang pesat dan selanjutnya dibeli oleh Unilever.
Di AS, Ben & Jerry's dianggap oleh banyak orang sebagai simbol Amerika liberal.
Perusahaan ini secara aktif menunjang hal-hal progresif layaknya kesetaraan ras, pergantian iklim dan hak-hak LGBT.
Selama masa jabatan Donald Trump, perusahaan ini merilis rasa 'Pecan Resist' sebagai kritik terhadap kebijakan mantan presiden itu.
Alex Kane, seorang penulis untuk Jewish Currents, sebuah web berita Yahudi yang berbasis di AS, yakin bahwa keputusan untuk menghentikan penjualan produk Ben & Jerry di permukiman Israel "memiliki implikasi lebih besar bagi pembicaraan di AS daripada implikasi material yang sesungguhnya di Israel- Palestina".
"Ini memperlihatkan di antara kaum liberal, tambah tidak ada permintaan untuk terlibat didalam pendudukan," cuitnya.
Menurut aktivis Palestina yang memimpin gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), cara itu bukan hanya pendudukan tapi disertain bersama dengan apartheid.
Mereka menuntut boikot terhadap Israel secara keseluruhan, bukan hanya di permukiman, mengambil alih gagasan dari gerakan anti-apartheid yang menargetkan Afrika Selatan di masa lalu.
Israel menolak tuduhan apartheid, dan BDS menjawab bersama dengan pernyataan keras.
Seperti yang dikatakan jurnalis Ben-Dror Yemini, "BDS adalah ancaman bagi keberadaan Israel."
Komentar
Posting Komentar